Laman

Minggu, Juni 2

JANGKRIK

MEMBELA JANGKRIK DIHAPAN INTERENET DAN HP
(sebuah catatan kecil menjelang bobok)

Seperti senja yang tak pernah pamit kepada siang ketika malam menjelang. Seperti bunga yang tak pernah pamit pada daun ketika ia harus mekar. Seperti itu saja. Tiba-tiba datang. Tiba-tiba pergi. Semua mengalir begitu saja. Yach begitu saja. Yang datang dan yang pergi selalu sulit diprediksi. Sebuah misteri yang tak harus ditebak, tapi dijalani dengan segala persiapan menghadapi segala kemungkinan. Bersanding kesyukuran atas karunia kenikmatan pun bawalah serta kesabaran ketika badai ujian menerpa.

Seperti malam ini, tiba-tiba kenangan masa lalu muncul begitu saja tanpa aku pinta. Mengajak ingtanku menari-nari menjelajahi belantara keindahan dan keluguan masa kecil dahulu, bersebab membaca tulisan yang berbunyi “ MENGGALI TANAH MENCARI JANGKRIK”.

Jangkrik dan masa kecilku adalah sebuah hubungan yang terlalu akrab . pulang sekolah tak harus pulang kerumah tapi segera mbolang ( menjelajahi ladang-ladang ) mencari jangkrik. Hingga Lupa waktu dan lupa dengan keadaan perut yang sejatinya lapar. Terkalahkan dengan asyiknya berburu jangkrik. Memasang telinga sepeka mungkin untuk mendengar dan mencari sumber suara jangkrik yang mengerik “ krik-krik .. krik-krik ,,, “ .

Mendengar ceritaku tentang jangkrik mungkin terasa sangat klasik dan kuno. Dan itu wajar-wajar saja menurut saya, hal itu bisa difahami jika berkaca pada keadaan yg sekarang ini. dimana kemajuan tehnologi telah begitu pesat, jadi untuk mencari hiburan atau permainan anak-anak tak harus capek-capek dan panas-panas berburu jangkrik. Mereka bisa mainan hp, asyik dengan sms. Mereka bisa mainan interenet, asyik dengan Fb , Twetter, whatsapp dll.

Ah…. Membandingkan jangkrik dan hebatnya kemajuan tehnologi dalam melihat sisi edukasi yang ada didalamnya tentunya sangat jauh berbeda. Jangkrik mengajak aku dimasa kecilku berlari-lari kesana-sini panas-panas melupakan lapar, lalu lepas tertawa riang mengadu jangkrik . kemudian kemajuan tehnologi dengan internet dan hp tak menuntut kita capek-capek dan kepanasan, cukup meminta uang kepada bapak ibu untuk beli pulsa atau pergi kewarnet, lalu setelah itu lupa waktu dan lupak belajar ... he h he

#Membela jangkrik dimasa laluku dihadapan internet dan Hp dimasa kini…


AKU KANGEN SENANDUNG MALAMU

Aku Kangen Senandung Malamu

             Dulu dalam hening malam aku sering bermanja dalam senandung merdu lagumu. Nyanyian yang engkau dendangkan menjadi seumpama melodi nan indah, seirama nuansa jiwa. Tak sekedar mempesona telinga, tapi menjadi sihir paling sakral menggerakan imaji, menggapai makna dalam balutan sunyi dan sepi.

               Sekarang, entah tragedi apa yang kau alami. Senandungmu tak lagi kutemui. Kidung indah malamu seolah hilang tetrtelan waktu. Bahkan pada saat sepi telah begitu sempurna mengurung diriku, suaramu tetap bisu. Sungguh aku tak harus melihat hadirmu. Cukuplah suara merdumu pelipur segala rindu.

              Sempat kutulis sebuah cerita tentang kenangan kita dimasa kanak-kanak dahulu. Bagaimana kau dan aku pernah begitu akrab dan sangat dekat. Mengisi panjangnya hari sekedar mengejarmu, menikmati malampun dengan nyaringya suaramu. Tapi semua yang kutulis malah memperparah kerinduan ini. sungguh aku rindu kamu.

            Andai kau tahu, kini setiap malam-malamku hanya ada suara bising menganggu telingaku. Menyakiti setiap imaji yang susah payah kutata rapi. Tak hanya samapi disitu mereka juga meracuni helaian nafasku. Mencemari murninya udaraku .

“ Krik . . . krik . . . krik “ . Aku rindu suara itu. Suara Jangkrik berdendang syahdu dikesunyian malam. Bukan suara berisik dari kenalpot kendaraan bermotor yang menganggu tidur lelap si bayi, bukan pula suara besi beradu, dipukul bernada keras berdentang dari kuli bangunan yang sedang lemburan.




# Selamat malam Jangkrik, salam rindu dariku anak kampung yang sedang  belajar menjalani hidup dihiruk pikuknya Ibu kota .