Laman

Minggu, April 21

HUJAN, APRIL DAN KERINDUANKU

Hujan , April dan Kerinduanku....!

Telah aku tangkap dan aku simpan pesanmu di sebuah senja yang berada dalam pelukan hujan, senja yang tak bertanggal dibulan April. 
oh,, iya,,,,
April di Kampung kita,juga basah dicumbui hujan kan? 
aku tahu dari update setatus di fb , hampir setiap orang bicara tentang Hujan. Entah kenapa hujan selalu menarik untuk dibicarakan. tak terkecuali aku, menurutku Hujan masihlah puisi, seperti sapa lembut ibu pada kita. Hujan, akan tetap mendekatkan kita, ketika jauh di berandamu. aku membayangkan senyummu pada cuaca yang basah diguyur hujan. (maaf ya, ngebayangin kamu tanpa ijin dulu, coz kalau aku ijin pasti kamu larang, kamu akan bilang " knapa cuma dibayangin? kenapa gx pulang sebentar saja untuk skedar bertemu mlepas rindu? ". he,, he,,, ) 

Maaf aku menggodamu lagi,,,, ( gx boleh marah ya,, nanti cepet tua lho.. he he ) 
Aku tahu engkaulah yang membuat jarum jam tetap berdetak di Aprilku, Dan engkau pula yang mengirim setiap hujan yang membuatku lupa pada kering yang pernah dihadirkan kemarau diteriknya Ibu Kota. 
Hujan sepertinya sudah menjadi matamu yang menceritakan sebuah kisah yang bahkan seorang penulis terbaik pun tak akan bisa menuliskannya dalam kata-kata. Aku masih ingat kata-katamu, hujan seperti pohon-pohon yang pernah kita tanam dulu, dengan cepat tumbuh lebat, jadi hutan yg mendekatkan jarak.

ah.....
April di Ibu Kota ini,,,, hujan menjelma kata-kataku. Engkau, layaknya bunga yang sedang mekar kegirangan, menatapku yang sedang susah-payah menyelesaikan tulisan rindu yang berkepanjangan.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar