Laman

Sabtu, April 20

BERAWAL TITIK DAN BERAKHIR TANDA TANYA


Berawal titik dan berakhir tanda tanya ?

begitulah yg ada dalam kehidupan, kita tak akan pernah tahu akan bermuara kemanakah segala lika-liku dan misteri ini. 
berawal dengan semyumanpun tak mesti menjamin berakhir dengan bahagia, tapi juga tak harus berakhir degan tetes airmata.
yg mulanya terpaksa dan setengah hati juga tak harus berakhir kandas dan kekecewaan, meski tak juga menjamin bertahtah dlam mahligai kebahgiaan. 
semua ada dlam bingkai kemungkinan-kemungkinan yang tak seorangpun mampu mnebak pada kemungkinan yg mana kita akan berlabuh.
yang ada hanyalah mempersiapkan diri untuk siap menjemput setiap kemungkinan, tak perlu bersedih ketika nestapa menyapa, tak usah pula berbangga dlam tenunnan bahagia, sabar dan syukur tentunya senjata terbaik berperang melawn segala kemungkinan. 
berlebihan menyikapi segala sesuatu adalah hal yg kurang bijak, teringat sebuah pesan dari Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah, yang dirangkum dalam buku Nahjul Balaghah, :

"cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan menjadi orang yang kaucintai."
yach begitulah ...
berapa banyak I Love You berakhir dengan I Hate You?
berapa banyak pula, Aku Sebel Sama Kamu berakhir Aku Kangen Sama Kamu ?
semau penuh ketertakdugaan sesuatu yg kita anggap baikpun nyatanya blum tentu baik buat kita kan? 
kadang justru sesuatu yg kita anggap tak berguana sejatinya ia adalh hal yg paling kita butuhkan.

Jika ditelusuri lebih jauh, apa yang dihadirkan pada diri seseorang, baik dan buruk, suka dan duka, cinta dan benci, sejatinya semua berasal dari sumber yang satu. Semuanya adalah tamu yang Allah hadirkan dalam kehidupan. Jika semua yang hadir adalah tamu-Nya, maka sewajarnya diperlakukan dengan layak dan hormat sebagaimana kita menyambut tamu dalam kehidupan sehari-hari. Buat orang-orang yang tercerahkan, sesuatu yang menyenangkan maupun sesuatu yang tidak menyenangkan pada dasarnya sama saja. Hal tersebut tidak akan membuat mereka terlalu bersukaria ataupun terlalu berduka atas kedatangan maupun kepergiannya.

Karenanya, jika menghadapi hari-hari yang tidak enak, situasi yang membuat jengkel, sikap orang yang tidak pada tempatnya, jangan buru-buru menyalahkan siapa-siapa. Sebab boleh jadi itu adalah “tamu” yang harus diterima dan dilayani. Demikian pula jika menjalani hari-hari yang nyaman, kemudahan demi kemudahan, jangan pula cepat terlena. Sebab boleh jadi itu juga “tamu” yang datang untuk menguji.

tentunya masih ingat kan surat cinta-Nya kepada kita, yach surat cinta dari Sang Maha Cinta, pemilik dan pencipta cinta :

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu (nafs) sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah". (Qur’an surat Al Hadiid [57] ayat 22)
"(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri". (Qur’an surat Al Hadiid [57] ayat 23)
Hidup adalah kemungkinan-kemungkinan yg harus disikapi dengan bijkasana, jalani sesuai kehendak-Nya. Khusnudzon atas keputusan dari yang Maha Adil. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar